![]() |
Para aktivis KAMMI dari Komisariat IAIN Palopo membentangkan spanduk ketika menggelar aksi unjukrasa di Kantor DPRD Kota Palopo, Rabu (19/09/2018) |
PALOPO, Tabloid SAR- Sejak kuartal
pertama pada bulan April 2018 lalu, kondisi perekonomian Indonesia tambah sulit
yang ditandai dengan semakin melejitnya kurs nilai tukar dollar Amerika Serikat
(AS) terhadap rupiah.
Progres
nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, saat ini bahkan sudah berada pada angka
Rp 14 ribu perdollar AS.
Hal
tersebut, memunculkan sejumlah reaksi dari berbagai kalangan di tanah air.
Sebagian besar mengkritik pemerintah pusat, karena dianggap gagal menyelamatkan
nilai tukar rupiah yang semakin terpuruk.
Disamping
itu, ada pula yang mengusulkan beragam solusi untuk menyelamatkan nilai tukar
rupiah yang sudah terjun bebas, jika dibandingkan dengan progres peningkatan
kurs nilai tukar dollar AS.
Peristiwa
melemahnya nilai tukar rupiah ini, juga memunculkan reaksi dari kalangan
aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(KAMMI) Komisariat Ianstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo, Sulawesi Selatan
(Sulsel).
Para
aktivis KAMMI dari Komisariat IAIN Palopo dalam merespon persoalan melejitnya
dollar AS dan melemahnya nilai tukar rupiah yang sudah mencapai angka Rp 14
ribu perdollar, direspon dengan menggelar aksi unjukrasa ke Kantor DPRD Kota
Palopo, Rabu (19/09/2018).
Massa
aksi yang berjumlah sekitar 50 orang itu, awalnya berkumpul di sekitar perempatan
lampu merah Lapangan Gaspa di Jalan Balaikota, Kelurahan Boting, Kecamatan Wara,
Kota Palopo.
Para
pengunjukrasa tersebut, dalam aksinya mengajukan tiga poin tuntutan agar perekonomian
bangsa bisa kembali stabil dan pro terhadap rakyat.
Dalam
aksi ini, massa KAMMI membentangkan spanduk warna putih yang bertuliskan “Dolar
Melejit, Rupiah Menjerit, Rakyat Tercekik”.
Selain
membentangkan spanduk, para pengunjukrasa melakukan orasi-orasi sembari long march
dari Jalan Balaikota menuju Kantor DPRD Palopo yang jaraknya sekitar 1,5
kilometer.
Ketika
menyampaikan orasinya, Korlap Aksi Muhammad Naldi, mendesak pemerintah pusat untuk
mengambil langkah konkrit dalam menangani masalah pelemahan nilai tukar rupiah.
Aktivis
KAMMI itu, juga mendesak pemerintah pusat untuk mengeluarkan kebijakan
pembatasan impor dan meningkatkan swasembada pangan.
Dalam
orasinya, Naldi mendesak pula, agar pemerintah pusat segera menuntaskan program
Nawacita Jokowi-JK dan menghentikan politik pencitraannya.
“Saat
ini, pemerintah pusat lebih banyak melakukan pencitraan daripada memikirkan
penderitaan rakyatnya. Masyarakat tidak butuh pencitraan, tetapi mereka butuh kesejahteraan,”
teriak Naldi dalam orasinya.
Peserta
aksi yang long march dari Jalan Balikota menuju Gedung DPRD Kota Palopo tersebut,
selain berorasi juga membagikan selebaran berisi tuntutan mereka.
Setelah
berorasi selama beberapa menit di teras Gedung DPRD Palopo, massa aksi ditemui
oleh perwakilan Anggota DPRD Kota Palopo, yakni Wakil Ketua Komisi I DPRD Palopo
Budi Rani Ratu dan Wakil Ketua Komisi III DPRD Palopo Hj. Idaria Jaya.
Pada
kesempatan ini, Budi Ratu mengapresiasi para mahasiswa yang menggelar aksi
tersebut.
“Saya
bangga dengan adik-adik mahasiswa yang sensitif dan peduli terhadap kondisi
perekonomian bangsa saat ini. Terima kasih atas aspirasi adik-adik. Tuntutan adik-adik
mahasiswa sangat sejalan dengan harapan kami. Aspirasinya akan kami sampaikan melalui
Pimpinan DPRD Kota Palopo dan melalui fraksi kami yang ada di DPR RI,” kata politisi
Fraksi Partai Gerindra itu.
Sementara,
Hj. Idaria Jaya mengatakan bahwa saat ini, penghasilan ekonomi masyarakat
Palopo masih dominan menengah ke bawah.
“Kami
dari Komisi III DPRD Palopo sangat peduli dan telah memikirkan permasalahan ini.
Sehingga selama ini, kami berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan Kota Palopo
untuk melakukan pemantauan harga-harga bahan kebutuhan pokok di lapangan. Alhamdulillah,
setiap minggu dinas terkait, terus memantau harga-harga kebutuhan tersebut,
guna mencegah terjadinya inflasi,” ungkapnya.
Lebih
lanjut, Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Palopo ini, menegaskan bahwa sebagai
penyambung lidah rakyat, maka tentu pihaknya akan menindaklanjuti aspirasi para
pengunjukrasa itu.
“Selaku
wakil rakyat, kami wajib menindaklanjuti aspirasi masyarakat. Sehingga
pernyataan sikap adik-adik, akan kami teruskan kepada fraksi kami di DPR RI,
untuk ditindaklanjuti,” kunci Hj Idaria meyakinkan para peserta aksi.
Penulis : Echa
Editor : William Marthom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar