Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Toraja Utara, Edwar Limban |
Tahun
2019 Dishub Torut akan Optimalisasi Pengoperasian Terminal Bolu
TORAJA,
Tabloid
SAR – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Toraja Utara (Torut) dipastikan
tidak bisa mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun Anggaran (TA)
2018.
Pasalnya hingga saat ini, Dishub
Torut baru berhasil mengumpulkan PAD sekitar Rp 800 juta, sementara target PAD
TA 2018 sebanyak Rp 1,6 milliar.
Hal tersebut, diungkapkan
oleh Kepala Dishub Torut, Edwar Limban saat ditemui wartawan Tabloid SAR di
ruangkerjanya, Sabtu (01/12/2018) siang.
Menurutnya dalam tahun ini
(2018) Dishub Torut hanya bisa mengumpulkan PAD paling maksimal Rp 1 milliar,
sedangkan target PAD TA 2018 sebanyak Rp 1,6 milliar.
“Tahun ini, sudah bisa
dipastikan bahwa kami tidak bisa mencapai target PAD sebanyak Rp 1,6 milliar,
karena hingga saat ini, kami baru mengumpulkan retribusi sekitar Rp 800 juta.
Jadi capaian PAD kami dalam tahun ini, maksimal Rp 1 milliar,” kata Edwar.
Ia menambahkan bahwa ada
sejumlah factor yang menjadi kendala sehingga target PAD pada Dishub Torut
tidak bisa tercapai.
“Ada beberapa factor yang
menjadi penyebabnya sehingga Dishub Torut tidak bisa mencapai target PAD dalam
tahun ini. Salah satu penyebabnya adalah karena target PAD ditetapkan secara
kurang proporsional atau kurang objektif, sebab ditetapkan terlalu tinggi.
Mestinya target PAD yang ditetapkan, naik maksimal 10 persen dari capaian
terakhir pada tahun sebelumnya (TA 2017- red). Juga target PAD yang ditetapkan
harus pula mempertimbangkan sarana dan prasarana (Sarpras) pendukung untuk
dapat mencapai target itu,” tambah Edwar.
BACA JUGA : HEBAT... Tahun 2019 DPMPTSP Kabupaten Torut Mulai Terapkan Implementasi Perizinan Berbasis Online
Kendati demikian, Edwar
menegaskan bahwa pihaknya optimis dapat mencapai target PAD pada Dishub Torut
dalam TA 2019 mendatang.
“Kalau tahun ini kami harus jujur
mengakui bahwa kami belum bisa mencapai target PAD, namun tahun depan saya
optimis bisa mencapai target PAD pada Dishub Torut. Sebab pada tahun mendatang
target PAD harus ditetapkan secara lebih proporsional yakni dengan cara menetapkan
target PAD, naik maksimal 10 persen dari capaian PAD pada tahun ini. Kemudian Sarpras
pendukungnya juga harus ditingkatkan, agar Terminal Bolu bisa dioperasikan
secara optimal,” tegasnya.
Mantan Kepala Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Torut tersebut, menerangkan
bahwa untuk mengoptimalisasi pengoperasian Terminal Bolu, maka hal itu harus
dibarengi dengan dukungan sarana dan prasarana penunjang.
“Kalau Terminal Bolu mau
dioptimalkan, maka pemerintah harus membangun ruang tunggu penumpang dan WC
umum bertaraf internasional, serta pemasangan lampu penerangan terminal, termasuk
pemasangan portal (palang parkir- red) pada gerbang masuk dan gerbang keluar
terminal. Sehingga setiap kendaraan yang masuk Terminal Bolu, bisa dikenakan
biaya parkir secara proporsional berdasarkan lamanya kendaraan itu, parkir dalam
terminal,” terang Edwar.
Lebih lanjut, Kepala Dishub
Torut menjelaskan bahwa untuk mencapai target PAD pada Dishub Torut, maka
pihaknya telah mengusulkan program optimalisasi pengoperasian Terminal Bolu,
supaya dianggarkan dalam APBD TA 2019 mendatang.
“Salah satu yang harus dioptimalkan
agar target PAD pada Dishub Torut bisa dimaksimalkan adalah dengan
mengoptimalisasi pengoperasian Terminal Bolu. Tapi untuk mengoptimalkan
pengoperasian Terminal Bulo, maka sejumlah sarana dan prasarana terminal harus
disiapkan, sehingga dalam penyusunan APBD TA 2019, kami telah mengusulkan
program itu untuk dianggarkan,” jelas Edwar.
Selain itu, Edwar
menyebutkan bahwa sejumlah fasilitas yang diusulkan untuk dianggarakan dalam
APBD TA 2019 dalam rangka optimalisasi pengoperasian Terminal Bolu adalah pembangunan
ruang tunggu penumpang dan WC umum bertaraf internasional, serta pemasangan
lampu penerangan terminal dan pemasangan portal parkir otomatis pada pintu
gerbang masuk dan gerbang keluar terminal.
“Itu agar penumpang lebih
nyaman menunggu pemberangkatan atau menunggu jemputan di terminal, jika ada
ruang tunggunya karena mereka tidak kepanasan atau kehujanan pada saat menunggu.
Mereka juga akan merasa tidak kewalahan pada saat mau BAB (buang air besar)
atau kencing kalau WC umum terminal tersedia, apa lagi dengan WC berstandar
internasional mengingat daerah kita merupakan tujuan wisata. Termasuk merasa
aman dan nyaman jika terminalnya terang karena sistem penerangannya memadai,”
sebutnya.
BACA JUGA : Mantan Aktivis Mahasiswa UKI Toraja Nyaleg dan Berjuang di Dapil IV Torut untuk Mengabdi pada Rakyat
“Sedangkan untuk menggenjot
pendapatan Terminal Bolu, maka kami usulkan anggaran untuk pengadaan sejumlah peralatan,
berupa portal parkir otomatis dan kelengkapannya yang akan dipasang pada pintu gerbang
masuk dan gerbang keluar terminal. Supaya setiap kendaraan yang masuk terminal
bisa dipastikan membayar retribusi parkir pada saat keluar dari terminal. Dan
kalau mereka parkir di terminal, maka mereka akan dikenakan biaya parkir sesuai
dengan waktu, berapa lama mereka parkir dalam terminal,” sambungnya sembari
mengatakan pemasangan portal otomatis itu, bukan sekedar mengikuti sistem parkir
di kota – kota besar, tetapi untuk memaksimalkan retribusi Terminal Bolu.
Untuk diketahui, Terminal
Bolu merupakan Terminal Tipe C yang mampu menampung sekitar 100 unit kendaraan
roda 4 dan bisa menampung 20 unit mobil bus AKAP (antar kota antar provinsi-
red).
Edwar Limban, sebelumnya
menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR Kabupaten Torut, ia baru sekitar 3 bulan
menjabat sebagai Kepala Dishub Torut terhitung sejak dilantik pada bulan
September 2018 lalu.
Penulis : William Marthom
Editor : Zottok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar